Farzana menghentikan langkahnya dan menatap pria yang selama ini dengan setia menjadi tukang ojek gratisannya, alias orang yang setia mengantar jemput Nana sejak dia mengalami kecelakaan. Mas Harun yang selama ini mengantar -jemput dirinya dan sering mengirimi Nana makanan, mas Harun adalah alumni mahasiswa di kampus dimana Farzana kuliah.
‘Waduh! Mas Harun…gimana kalau mas Demian marah dan cemburu? Ayo…Nana…pikirkan cara agar terlihat natural dan mas Demian santai, gak uring-uringan abis ini….’
Farzana terlihat memejamkan mata sejenak, lalu dia menarik nafas dan mengepalkan tangannya. Dengan melukis senyum manis khas miliknya di wajah cantiknya, dia menyapa pria yang bernama Emir Harun Dzayuki.
“Mas, Harun? Lagi ada kegiatan di kampus?” Tanya Farzana akhirnya santai setelah dia teringa
