Farzana menoleh dan melihat siapa gerangan yang menepuk bahunya. Dan seketiak matanya membesar liar melihat sosok wajah yang membuatnya cemas akhir-akhir ini. “Ociiii….” Peluk Farzana dengan erat, begitupun sang sahabat dia membalas pelukan Farzana dengan erat. “Nanaa….kamu ngapain melamun di sini, hmm?” Tanya sang sahabat membuat Farzana mengajak Rosi duduk si sebelahnya. “Heh! Bego! Aku di sini ngelamunin kamu tahu..” gerutu Farzana menatap kesal sengan tatapan side eyes bombastis. “Huhuhu…aku jadi terharu, sahabat aku ini udah nyisihin di waktu sibuknya dia buat ngelamunin aku. Pasti mikir aku yang jelek-jelek nih? Sama sumpah seraaphin aku, nih…” goda Rosi lagi, dia juga yakin jika sahabatnya ini tidak mungkin menyumpah serapah dirinya apapun yang terjadi. “Iya, dong. Kamu jadi se

