Melihat beberapa pria turun dari mobil di depan rumah nya dengan seragam lengkap, membuat Prilly menautkan dahinya. “Ada apa di rumah gue? Kenapa mereka sampai membawa senjata? Apa mereka syuting film ala-ala FBI mau gebrek, Hmm…” Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya. ”Wardan, sepertinya kita gak usah masuk dulu, biarin mereka syuting dulu. Lagian si Nirmalla masih di dalem kayaknya.” Ucap Prilly kepada sopir pribadinya yang sudah berummur hampir tujuh puluh tahun itu. ”Baik, Nona.” Pria tua yang di panggil Wardan itu memundurkan mobilnya dan kemudian memutar, hingga ada dua orang pria bertubuh tinggi tegap menghadang mereka dan menghentikan laju mobilnya. ”Ada apa ya, Pak?” Tanya pak sopir yang sudah berambut putih semua itu menatap ke arah pria berseragam kepolisian. ”Selamat malam,

