Beby termenung sesaat. Kemudian mengunci pintu kamar agar aman. Ia kembali menghempaskan tubuh di spring bed. Melepaskan penat yang mematah-matahkan tulang tubuhnya bersama tangis tak henti. Sampai akhirnya ia kelelahan dan tanpa sadar pun tertidur. Keesokan hari, Beby terbangun pukul delapan. Ia keluar kamar. Sempat bingung keluar lewat mana, sebab ruangan yang dilintasi sangat banyak. Ia bertemu dengan wanita muda berpenampilan modis, wanita itu terlihat tak perduli saat Beby menanyakan pintu keluar dari rumah itu. Bukankah seharusnya wanita itu menanyakan siapa dirinya kenapa bisa ada di rumah megah itu? Tapi tidak. Wanita itu terlihat tak perduli, ia cukup menunjukkan arah jalan keluar. Beby mengikuti petunjuk itu. Kemudian ia pulang ke kos. Setiap kali mengingat peristiwa menyaki