Beby mengulum senyum. Namun di tengah senyum, matanya berkaca-kaca. Jari-jarinya mengelus layar ponsel. Kehamilan ini sungguh tidak diharapkan. Tapi ia bisa apa selain menerima kenyataan? Dan Aska begitu perduli terhadapnya, itu jauh lebih mengharukan. Ia berlari ke kamar mandi ketika merasakan mual yang kembali naik ke rongga mulut. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menimbulkan suara saat muntah. Ia bahkan telah menyalakan keran untuk menyamarkan suaranya. Samar-samar Yona mendengar suara wuek wuek di kamar mandi. Ia menyingkap selimut dan turun dari ranjang. Pelan berjalan mendekati pintu kamar mandi. Lalu menempelkan telinga ke pintu. Tak salah lagi, ia mendengar Beby sedang muntah-muntah. Keningnya berkerut keras dan berpikir, apa yang terjadi dengan Beby? Di dalam kamar man