Curhatan Seorang Wanita

1069 Kata

Riana duduk di jok belakang, supir mengemudi di depan. Di sisinya, pria berpenampilan kelemis menemani, Roland. Riana akan menjalani cek penyakitnya ke rumah sakit. Dua rambut yang diikat di samping kiri dan kanan terayun-ayun ketika kepalanya bergerak. Sesekali tangannya membenarkan kaca mata. “Kak, Riri ngerepotin kakak, ya? Biasanya kan mami yang nganterin Riri check up. Katanya mami ada urusan ke Los Angelas, jadi Kak Roland deh yang kebagian tugas nganterin Riri. Maaf ya.” Riri merasa selalu menjadi beban orang lain. “Riri seperti sedang berbicara dengan orang lain saja. Hei, ini kakakmu. Aku senang bisa menemanimu,” jawab Roland datar. Dipandangnya adik semata wayang yang menurut prediksi dokter nyawanya sudah di ambang maut dengan penuh nuansa prihatin. Maut itu seperti sudah di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN