Part 40 - Tsania janji

676 Kata

Mi berlari pulang. Dia tak mau kembali ke bengkel Pak Abdullah setelah apa yang dia lakukan barusan. Dia merasa kalau dirinya tak layak disana. Dia merasa menjadi pendosa di tengah-tengah penghuni surga. Dia merasa menjadi penjahat di tengah-tengah para malaikat. Lebay? Biarin, namanya juga bocah labil. Mi lalu berlari masuk ke rumah tanpa mengucap salam dan langsung ke kamar mandinya. Sesampainya disana dia muntah sejadi-jadinya. Mi merasa jijik dengan dirinya sendiri. Ingin sekali dia membenturkan kepalanya sendiri ke cermin di depannya saat melihat bayangan dirinya. Betapa mudahnya aku tergoda? Kemana larinya semua yang diajarkan agama? Apakah seperti ini aku dididik oleh Ibuku? Menjadikan wanita sebagai pemuas nafsu? Mi mengusap muntahan yang mengotori sudut bibirnya dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN