Kesayangan?

1582 Kata

Seraya menahan emosi, Amaya menjawab cepat, “Tidak perlu. Terima kasih, Pak Respati.” Pertanyaan Respati sukses memerahkan kedua telinga Arjun. Pria itu geram dengan mulut busukk Respati. “Baj*ngan kamu..” Andai tidak memikirkan Amaya yang sedang bekerja, sudah sejak tadi Arjun menghabisi Respati. Menurutnya, Respati tidak lebih dari seorang anak kecil yang tak ingin melepaskan mainan hasil pinjamannya. Padahal jelas-jelas etika meminjam itu mengembalikan! Respati tidak menanggapi umpatan Arjun. Ia benar-benar mengendalikan emosinya dan tetap fokus bermain pelan. Malah umpatan itu dibalas Respati dengan sebuah senyum manis. Manis sekali. Sampai Amaya takjub. Tidak menyangka Respati bisa sesantai ini bahkan saat diumpati secara terang-terangan. ‘Sejak awal Amaya memang telah menjadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN