Tok.. Tok.. Tok.. "Ayah panggil Desi?" "Hmm. Duduk!" perintah Ali Subrata ketika melihat anaknya berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Desi melangkah perlahan dengan wajah sembab karena tidak berhenti menangis setelah kejadian tadi sore dirumahnya. Pikiran Desi melayang memikirkan keadaan Gama dengan wajah yang babak belur karena ulah sang Ayah. Gama beberapa kali menghubungi ponsel Desi, namun Desi masih belum sanggup untuk berbicara dengan pria itu karena malu telah meninggalkan Gama begitu saja tanpa sanggup melawan Ali Subrata.. Lagi.. Untuk kesekian kalinya.. "Berhenti berhubungan dengan pria itu!" ucap Ali Subrata tegas setelah dirinya duduk berhadapan dengan Desi dan menatap nyalang anak kesayangannya itu. "Tap-tapi--" "Tidak ada tapi-tapian!! Kamu pikir setelah kamu mengak