Kamarudin tersentak tanpa suara. Hampir saja dirinya terjatuh. “Bu,” panggil Kamarudin pada sosok yang mengagetkan dirinya. Ibunya berdiri dengan kedua tangan terlipat di atas d**a. Perempuan itu menatapnya tajam tanpa berkedip. “Bangun juga akhirnya kamu anak nakal! Jurus seribu bangau, hiyaaatt!!” Plak! Plak! Plak! “Beraninya kamu kuasain mantu dan kamar Ibu. Anak durhaka kayak kamu harus dikasih pelajaran!! Rasain gamparan bangau punya Ibu.” Attalaric memijat keningnya. Matahari bahkan belum sepenuhnya menduduki singgasananya di langit, tapi sang istri sudah menuntaskan dendam kesumatnya semalam. Sedangkan Anya yang melihat Kamarudin dianiaya hanya tertawa. Pria itu sama sekali tidak membalas. Bersuara pun tidak. Padahal ibu mertuanya heboh menggunakan jurus silat aneh yang baru