Kamarudin melangkahkan kakinya menuruni setiap anak tangga di rumah orang tuanya. Ayahnya baru saja mengirimkan orang untuk memintanya turun ke ruang keluarga. “Kamaru, tolong lah!” Kamarudin tahu dengan apa apa yang membuat ayahnya tampak begitu frustasi sekarang. Demi ingin menguasai menantunya, ibunya bahkan tega menendang suaminya sendiri. Sungguh nasib yang begitu malang. Kehidupan rumah tangga yang terjalin baik selama puluhan tahun, kini terkalahkan oleh keberadaan menantu yang baru bergabung. “Kamaru bisa apa, Pak?” Kamarudin mengangkat kedua tangannya. Bahunya mengedik. Wajahnya pun tetap datar. “Tahu sendiri Ibu Ratu gimana.. Bapak tidur sendiri saja malam ini.” “MANA BISA!” Sentak Attalaric. Ia tidak mungkin bisa tidur tanpa ibu Kamarudin disampingnya. “Bapak nggak bisa tid