Ketika Anya Marah

1353 Kata

Kamarudin mengerutkan kening saat memasuki kediaman orang tuanya. Anya tampak sedang menerima tamu penting, dilihat dari penampilan para tamunya. ‘Siapa mereka?’ batin Kamarudin, bertanya-tanya. Ketiganya menyadari kedatangan Kamarudin. Dua tamu Anya berdiri lalu menyapa pria itu. “Pak Kamarudin. Sebelumnya selamat atas pernikahan Bapak dengan Mbak Anya. Kebetulan saat pernikahan kami sedang ditugaskan Pak Tanu, sehingga tidak dapat hadir.” Salah satu dari mereka mengulurkan tangan, menyalami Kamarudin. Kamarudin pun menyambutnya dengan sopan. “Ah, ya. Terima kasih atas ucapannya.” Orang-orang ini rupanya merupakan anak buah papa mertuanya. Tapi untuk apa mereka datang ke rumahnya? Tanu Handoyo sudah kembali lagi ke Singapura. “Kalau boleh saya tahu, Bapak-Bapak sekalian memiliki kepe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN