Tunggu Pembalasan Saya!

1661 Kata

Kamarudin terjaga pada dini hari tadi. Ia sempat menuju kamarnya yang berada dilantai dua, berniat hendak kembali tidur bersama Anya. Namun keinginannya itu tak dapat terwujud sebab pintu kamar yang terkunci dari dalam. Perempuan muda yang masih berstatuskan mahasiswinya itu benar-benar mengesalkan. Teganya dia mengusir suami yang baru dinikahinya hanya karena sebuah kesimpulan sepihak. Seharusnya dia mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu, bukannya justru mendepak orang sembarangan. Jika saja Anya tidak melayangkan ancaman, ia tidak akan mau mengalah. Menyiksa diri di kamar lain. “Ya Ampun.. Astaga, Kamaru!! Penampilan kamu ngerusak mata Ibu!” Miranti berteriak. Wanita paruh baya itu shock melihat penampilan putranya. “Mana baju kamu?! Kalau ada mbak yang liat gimana, Kam?!” Om

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN