Kondisi Anya berangsur-angsur membaik. Badai di dalam dirinya mereda. Perkataan Kamarudin dan datangnya Josephin ke alam mimpinya, perlahan membuatnya bangkit kembali. Tak perlu ada yang disalahkan— tidak dirinya atau pun mama pria itu, katanya semuanya merupakan garis takdir yang tak seorang pun bisa melawannya. Jika bukan karena terjatuh dari tangga, pada detik yang sama, jiwa Josephin tetap akan terbang menuju keabadian. Josephin adalah kenangan yang akan selalu Anya abadikan. Sosok yang kelak Anya ceritakan kepada anak-anaknya, bahwa di masa lalu, mamanya memiliki seorang saudara yang begitu mencintainya. Paman yang namanya harus dikenal tanpa cela. Sudah sepantasnya nama baik Josephin dipulihkan kembali. Derap langkah yang terdengar, menarik kesadaran Anya dari lamunannya. Keduanya