Mempersiapkan Ajal!

1393 Kata

Kamarudin mengenyahkan handuk yang tersangkut di wajahnya. Pria itu menarik napasnya dalam-dalam. Mencoba mengendalikan diri ditengah perilaku Anya yang mempermalukannya di depan banyak pasang mata. “Apa?” Bukannya takut atas intimidasi mata Kamarudin, Anya menyalak galak. Ia terlanjur emosi berat. Merasa dipermainkan oleh dosennya. Tidak tahukah pria itu jika dirinya sudah bersusah payah. Hanya karena beberapa detik saja, dirinya tidak diizinkan masuk. Benar-Benar dosen kampret yang menyebalkan! Anya benci Udin yang satu itu. “Sayang!” “Nggak usah sayang-sayangan deh lo! Nggak guna!” Pagi harinya terlalu berat. Kalau saja harga dirinya memperbolehkan untuk menangis, Anya akan merendah seluruh penghuni kampusnya ke dalam air bah tangisnya. Sayang air matanya sangat mahal. Dia tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN