Bel pintu rumah berbunyi, langkah kaki terdengar mendekat dan membuka pintu. "Dek?! Kamu kok kesini nggak Telepon aku dulu?" "Emang nggak boleh kalau aku langsung kesini? ya udah aku pulang aja," Gia membalikkan badannya namun tangannya ditahan oleh Anggika. "Yaelah gitu aja ngambek, ayo masuk," Anggika menarik tangan Gia masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya. Mereka berdua duduk di ruang tengah rumah Rico dan Anggika tersebut. Rumah Anggika ini memang tak sebesar dan semegah rumah Arsya, namun cukup luas. Rumah Rico tak memiliki halaman yang luas hanya cukup untuk parkir sebuah mobil namun memiliki halaman belakang cukup lebar yang biasa digunakan oleh Anggika dan Rico bersantai, dengan pepohonan rindang. "Aku nginep sini ya mbak." "Hah...nginep? Memangnya suami kamu kemana