"mbak Anggika aja deh yang kasihkan ini," ucap Gia mengangkat kotak makanan di tangannya. Keduanya sedang berada di lift menuju ruangan Arsya. "Ah enggak enggak...orang kamu yang diminta, lagipula itu cuma alasan doang Gia, si bos mau ketemu sama kamu, paling juga kangen," goda Gia. "Mbak Anggika ngomong apa sih," jawab Gia menunduk malu "Dibilangin nggak percaya." Keduanya keluar dari lift dan melangkah di lorong menuju ruangan big bosnya itu. Anggika duduk di kursi kerjanya sedangkan Gia masih berdiri di depan meja Anggika. "Udah sana masuk," omel Anggika saat melihat Gia ragu memasuki ruangan Arsya. Jantungnya berdetak kencang, ada rasa yang tak dapat diungkapkan saat akan masuk dalam ruangan Arsya. Ini pertama kali Gia masuk sebagai kekasih Arsya bukan bawahannya. Sejak mereka