"siapa sih pria beruntung itu?" Tanya Gia penasaran menatap Anggika meminta penjelasan. "Ada lah Gia tapi aku belum bisa cerita banyak, aku baru saja mengenalnya. Nanti kalau emang kami udah resmi jadian aku akan kasih tahu kamu." "Oke oke, biar ku nikmati makanan kebahagiaan mbak Anggika ini ya hehehe." "Doain aku ya Gia." "Pasti, aku doakan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah," ucap Gia yang kemudian memakan makanan di depannya. "Ish apaan sih Gia...emang mau nikah apa?" Ucap Anggika cemberut. "Loh masa nggak mau aku doakan sampai pernikahan?" "Mau sih, tapi aku belum tahu perasaannya padaku," ucap Anggika menerawang. "Siapa sih yang nggak akan menyukai mbak Anggika, mbak itu cantik, pintar, seksi, nggak akan ada yang bisa menolak pesona mbak Anggika." "Ah jangan ngeledek