Gia menutup pintu ruangan Arsya dan melihat kekasihnya itu sedang fokus pada laptop di mejanya. Gia menggelengkan kepalanya, jam hampir menunjukkan pukul 2.30 sore namun Arsya belum makan siang. Ia melihat 2 porsi spaghetti yang masih utuh di meja. Gia pun melangkah mendekati Arsya, kemudian berdiri di sebelah meja kerja Arsya sambil Bersedekap. Arsya menoleh dan tersenyum melihat Gia kemudian ia berdiri dari duduknya. "Kamu sudah datang sayang? ayo kita makan siang," Arsya menarik tangan Gia menuju sofa tapi Gia bergeming yang membuat Arsya menatap kekasihnya. "Kamu kenapa?" "Kamu apa apaan sih Ar, bisa bisanya memanfaatkan kekuasaan kamu untuk minta aku datang kesini. Aku kan masih banyak pekerjaan di perkebunan," gerutu Gia dengan wajah cemberut. Arsya tersenyum dan melangkah menuj