Telinga Ghani semakin memanas seiring dengan berakhirnya panggilan telepon Sandra yang menutupnya dengan kecupan. Tanpa terasa Ghani membanting sendoknya begitu saja. Suaranya begitu keras hingga Sandra terlonjak. Sandra menautkan alisnya. Dia heran dengan perubahan Ghani yang menurutnya tiba-tiba. “Kau ada masalah?” tanya Sandra keheranan. Ghani hanya diam sambil memandang Sandra lekat. Tatapannya begitu tajam dan membara membuat bulu kudu Sandra merinding dan tubuhnya melemas. Sungguh, Ghani ternyata masih sangat berpengaruh bagi Sandra. Sandra menelan ludahnya gugup. Akhirnya dia memutuskan untuk menunduk. Dia tidak sanggup lagi memandang Ghani. Dia merapikan rambutnya ke belakang telinga lalu berdehem sejenak. Diambilnya sendok dan melanjutkan makannya. “Jangan mengangkat telepo