Sesuai rencananya kemarin, sepulang sekolah, sepasang kembar yang jenius dan menggemaskan itu tidak langsung pulang ke rumah. Mereka berniat melakukan interview. Rencananya, yang dijadikan sample hanya beberapa orang saja. Dan kini, mereka dalam perjalanan menuju tempat intervew. “Sarah, kau yakin melakukann ini?” tanya Sean entah untuk yang ke berapa kalinya. “Iya, Sean! Ya Tuhan, aku harus jawab berapa kali agar kau yakin?” Sarah menepuk keningnya. “Iya iya. Aku hanya ingin memastikan saja,” jawab Sean. “Opa Dimas sudah aku telepon tadi pagi. Dia siap jam berapa saja di kantor. Om Sapta juga. Jadi kamu nggak usah khawatir tentang apa pun.” “Aku juga penasaran sebenarnya bagaimana perasaan daddy pada mommy. Atau sebenarnya yang dia lakukan hanya karena kta anaknya. Aku takut daddy se