"Daniel, gue nggak mau sarapan pakai telor lagi." Ucap Leana sambil kembali naik ke atas ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Sinar matahari baru muncul tipis-tipis, dan ini adalah waktu favorit Leana setiap pagi. Hawa sejuk udara pagi membuat dirinya enggan beranjak dari tempat tidur. Apalagi setelah tahu ternyata dari kamar Leana jika gorden dan jendelanya di buka udara dari luar langsung menerpa tubuhnya. Dingin, tapi menghangatkan karena dia jadi tarik selimut lagi. "Sarapan di luar aja kalau gitu." "Males, gue masih mager buat kemana-mana," jawab Leana. "Na, lo kapan mau mulai masuk kerja lagi?" tanya Daniel. "Nggak tahu, se-penginnya gue aja. Kalau udah bosen di rumah gue ke kantor." "Nanti siang gue mau keluar, urus kerjaan." "Cepat banget Niel, baru dua hari nikah

