Seminggu kemudian acara lamaran di adakan di rumah Leana, tidak dengan sederhana tapi meriah, rumahnya di hias dengan banyak bunga. Meski tamu yang datang tidak banyak tapi orangtua mereka ingin menjadikan momen ini tidak terlupakan.
Sejauh ini meski antara Daniel dan Leana menerima perjodohan ini sekalipun mereka tidak pernah bertemu apalagi saling bicara. Leana tak sudi datang dan bertemu laki-laki yang sudah menghinanya. Perjodohan ini memang akan ia terima, tapi bukan berarti ia bisa memaafkan kata-kata Daniel waktu itu. Biarlah semua mengalir mengikuti arus takdir, ia akan meladeni seperti apa rumah tangga yang akan di jalani Daniel ketika menerima wanita yang hina di matanya. Ia juga berniat tidak akan menuntut apapun pada Daniel, entah itu nafkah lahir atau batin. Ia sudah pernah m
