“Saya kebetulan gak tahu suami saya bagian apa. Saya gak pernah ikut campur soal pekerjaannya. Maklum kami baru nikah…” Marsha tersipu malu dan setengah berbisik ketika menyebutkam kalimat baru menikah. “Tapi, saya tahu pasti nama lengkapnya. ”Ohh, begitu. Baiklah. Akan kami coba. Karena biasanya kami akan menggunakan nama panggilan. Kecuali untuk para VIP, kami hanya menggunakan jabatannya.” Terangnya dengan sabar. ”Boleh-boleh di coba, Mba.” Marsha antusias. “Namanya, Mba?” Sang receptionist menatap ke arah Marsha dengan tetap menebar senyum. ”Raksa.” Jawab Marsha dengan penuh percaya diri. Wanita di hadapannya menatap ke arah Marsha dengan dahi bertaut. ”Raksa? Hmm…sepertinya nama itu cukup akrab…lengkapnya, Mba?” Tanya sang receptionist. Karena setelah dia cek dalam buku daftar no

