“Miss You…Sayang…” bisiknya lag dengan tangan berselancar membuka kancing kemeja sang istri. ”Aku masih menagih janji kamu, Mas.” Bisik sang istri yang sudah mereda. ”Aku pasti buktikan. Aku janji padamu. Aku bersumpah, tidak pernah menghianati pernikahan kita, Sayang….aku tidak pernah tidur dengan wanita lain selain kamu, selama pernikahan?” Bisiknya lagi. ”Ciuman?” Tatap Marsha menahan sang suami. ”Waktu itu, aku tidak sadar, dan gerakan itu sangat cepat. Sehingga terkena di kemejaku. Begitu yang aku ingat. Aku tetap mengelak meski dia adalah wanita yang awalnya sangat aku inginkan, Sayang. Sejak pernikahan kita, hanya kamu yang ada dalam hidupku. Hanya kamu di hatiku, istriku…” ”Bohong!” Wajah Marsha merengut. ”Sumpah demi Allah! Suwer!” Ucapnya lagi dengan wajah serius. ”Hmm…awa

