"Ihh! Ngapain coba lihat-lihat?!" Marsha seketika berlari masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Sedangkan Raksa terkejut dan marah, ketika melihat reaksi Marsha padanya seolah jijik. "Sialan tuh bocah! Dia pikir dia siapa? Berani-beraninya dia bersikap begitu padaku?!!" Geramnya lalu dia bangkit dan langsung membuang puntung rokoknya sembarangan. Dia melangkah cepat menuju rumahnya dan mengakses ke tangga. Dengan sigap dia membuka pintu kamar yang telah dia buat untuk tidak bisa di kunci. "Apa maksudmu tadi begitu?!" Raksa mendekat ke arah Marsha dan mencengkeram wajahnya. "Kamu yang apaan? Marah-marah gak jelas. Aneh banget." Sahut Marsha setelah Raksa melepas cengkraman pada wajahnya yang langsung memerah. "Jangan sampai kamu besok membuat kesalahan. Awas kamu!" Raksa segera menin

