Sedangkan di kamar hotel Livingston saat ini terlihat Nathania berjalan mondar-mandir dengan menggigit kukunya. “Astaga…kenapa sampai saat ini Jordan belum ada menghubungiku. Apakah aku langsung ke bandara saja? Jika aku mengatakan sudah di bandara, pasti Raksa tidak tega untuk tidak menemuiku….” Gumamnya melirik jam di pergelangan tangannya. dan Nathania langsung bersiap memoles wajahnya tipis-tipis. Lalu dia segera meraih tas tangannya. “Aku harus sampai di bandara jam sebelum mereka berangkat. Aku akan mengirimi pesan Jordan setelah aku sampai di bandara.” Nathania mengenakan masker dan topi kemudian keluar dari dalam kamar hotel menuju bandara. Dia menumpangi taxi yang melintas. Dia tidak ingin menggunakan taxi online, karena takut jika itu adalah orang sewaan yang di utus untuk memb

