“Siapa, Mas? Malam-malam gini?” Marsha menatap ke arah sang suami dengan penuh rasa penasaran dan curiga sudah pasti. Siapa gerangan yang menghubunginya di tengah malam begini. Apakah itu Nathania, pikirnya, atau siapakah dia? Tidak mungkin Jordan. Jordan tidak akan pernah menghubungi Raksa tengah maam. Kalau dalam keadaan urgent dia akan dengan berani mengetuk pintu kamar mereka. Marsha menegang menunggu jawaban sang suami. Raksa terlihat menautkan dahi. “Ini nomer mama, Yank. Di sana kan siang masih…” Marsha menarik nafas lega. “Ohh, mama. Apakabar mama? Udah lama juga gak ngubungin mama? Kangen juga. Ayo kita hubungi, Mama, Mas…” pinta Marsha lagi membuat Raksa menahan senyum. ”Kamu tadi pasti mulai kotor lagi otak kecil kamu ini, bukan?” Raksa menjitak kepala sang istri. ”Aww! Saki

