74. Dingin tapi hangat

1371 Kata

Salju yang makin malam makin lebat disertai angin yang berhembus dengan pelan membuat Eci yang tengah membuka kaca jendela lebar-lebar merasakan kulitnya serasa ditusuk angin dingin. Sebuah tangan menutup jendela itu dengan pelan membuat Eci yang mulanya melihat keindahan salju jatuh pun langsung terkesiap. "Kenapa ditutup?" tanya Eci tidak terima. "Kamu mau membeku di sini?" tanya Kukuh memicing. "Gak akan membeku kalau nanti main anget-angetan," jawab Eci menghentakkan kakinya kesal. Eci menuju ke perapian yang langsung disusul oleh Kukuh. Perempuan itu meletakkan tagannya di depan api untuk menghangatkan diri. Tiba-tiba Eci merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya dengan erat. Kukuh menyandarkan kepalanya di bahu Eci, pria itu menghirup dalam-dalam aroma wangi tubuh istrinya.  "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN