Kukuh menggendong istrinya dengan mudah, Eci segera mengalungkan lengannya pada leher suami agar tidak terjatuh. Kukuh menyatukan bibir keduanya dengan penuh cinta, laki-laki itu membawa sang istri ke ranjang besar yang penuh dengan kelopak bunga mawar. Untung saja Kukuh tidak mengikuti saran Kalvin yang menyarankan memakai bunga bangkai. Kalau itu terjadi lagi sudah pasti dia akan dihajar Eci habis-habisan. Tangan Kukuh menyusuri lekuk tubuh istrinya. Suara lengguhan Eci terdengar sangat merdu di telinga Kukuh. Tangan Kukuh siap melucuti pakaian istrinya. Namun dering telfon menghentikan pergerakannya. "Mas, ada telfon," ujar Eci pada Kukuh. "Biarkan saja," jawab Kukuh. "Mungkin itu penting, Mas. Angkat dulu!" bujuk Eci. Kukuh menghela napasnya, pria itu mengambil hpnya dari sak

