"Eh eh eh ... aku gak bisa napas, nih!" protes Eci melepas kasar jas Kukuh yang menutupi kepalanya. Eci menatap tajam pria di sampingnya yang wajahnya sangat memerah. Mungkin pria itu sangat marah, pikir Eci. "Kamu kenapa kayak anak kecil gini sih?" tambah Eci lagi. "Anak kecil katamu?" tanya Kukuh berteriak. Eci hanya mencebikkan bibirnya kesal. "Aku ini cemburu, Eci. Cemburu!" tekan Kukuh dengan tajam. "Ya kali cemburu sama adek sendiri." "Walau dia adikku, dia adalah sainganku saat ini. Aku ini pacarmu, kamu lihat dari tadi bajuku acak-acakan tapi kamu malah benerin baju Adi. Dasar kutukupret!" maki Kukuh. "Sudah-sudah, sini aku benerin bajunya," ucap Eci mengalah. Eci memaksa tubuh Kukuh untuk menghadap ke arahnya. Dengan wajah yang tertekuk sebal, Kukuh pun membiarkan Eci m

