“Semangat ya Ma, kemonya. Aku bakalan temenin Mama.” Ucap Keisya guna menyemangati Sabrina yang hendak kemoterapi itu. “Padahal kamu lagi sibuk urusin pernikahan kamu, Mama gapapa kalau harus kemo sendiri.” Keisya menggelengkan kepalanya sambil mendorong kursi roda Sabrina. “Enggak Ma, Aku emang mau temenin Mama. Aku nggak akan biarin Mama sendirian.” Kata Keisya dengan tegas. Ketika mereka sudah sampai di ruangan kemoterapi, Langkah Keisya berhenti bukan karena sudah sampai tetapi karena dia sedang melihat Zayn yang tidak jauh dari tempat posisinya. Keisya mengernyitkan keningnya bingung karena ia memeluk seorang perempuan. Namun itu bukan Bella, Keisya tidak bisa melihat jelas karena wanita itu membelakangi Keisya. Maka itu Keisya bisa melihat dengan jelas bahwa pria itu Zayn, kare