94. Patience

2209 Kata

“Sayang, baju aku disimpan di mana sih? Aku nggak lihat, aku udah cari padahal.” Teriak Sean dari ruangan walk in closet, hal itu membuat Keisya yang berada di kamar seketika kesal. Tadi ia sudah meminta Sean untuk bersabar, namun pria itu tidak menurutinya. Makanya Sean bergerak sendiri dan lihat hasilnya, pria itu tidak menemukannya. “Ngeselin banget sih Bang pagi-pagi! Bisa nggak kamu jangan buat aku kesel?” Sean terdiam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Kamu yang marah terus sama Abang beberapa hari ini, kerjaan kamu marah terus apa yang Abang lakuin emang nggak ada yang bener.” Keisya berdecak, ia mengambil baju yang diminta oleh Sean itu dan memberikannya pada Sean. Beberapa hari ini perasaan Keisya memang sangat berantakan, kerjaannya selalu saja marah. Sean pulang ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN