Adrian tidak mengerti apa salah dirinya hingga istrinya dari tadi diam saja. Menjawab pertanyaan dirinya saja sangat singkat sekali. “Sayang, kamu kenapa, sih?” “Gak apa-apa. Emang kenapa, Kak?” jawab Kinan. “Yakin? Kok wajahnya cemberut gitu?” “Iya gak apa-apa. Ini kopinya, Kak.” Kinan menaruh kopi untuk suaminya di meja yang berada di ruang tengah. Selepas Kinan dan Haidar pergi Les, mereka kembali berdua di rumah. “Kamu mencintai Sherly?” Kinan tiba-tiba melontarkan pertanyaan seperti itu pada Adrian. Adrian yang hendak menyesap kopinya, dia urungkan dan meletakkan kembali cangkirnya di atas meja. “Kok tiba-tiba tanya kek gitu? Ini kamu kenapa sih, sayang?” Adrian tidak mengerti kenapa Kinan tiba-tiba bertanya seperti itu. “Enggak, lupakan saja, Kak.” Kinan langsung beranjak

