Kinan bisa bernapas dengan lega, setelah hampir satu tahun dia terkekang sekali karena harus selalu di jaga oleh pengawal saat ke sekolah, les, atau saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahannya. Sekarang Kinan bebas, mau ke mana pun di mau, asal tahu batasannya, dan tetap saja harus diantar oleh sang sopir pribadinya. Meski Kinan sudah bisa bergerak dengan bebas karena yang selama ini Adrian takuti sudah tidak ada. Adrian tetap mengawasi Kinan dari jauh. Adrian tidak melarang Kinan untuk suka dengan teman lawan jenisnya, karena itu hal lumrah yang sering terjadi pada remaja seusia Kinan. Berbeda dengan Kinan, meski kadang Kinan khawatir dengan putrinya, tapi dia selalu percaya kalau putrinya tidak akan bergaul melebihi batas. Kinan tahu putrinya seperti apa, karena dia adalah

