Tak dapat menyangkalnya, benar kata orang. Jika sedang masa kehamilan, hanya ada dua kemungkinan. Mual-mual atau kah justru makan dengan porsi banyak. Namun, keduanya benar-benar nyata dialami oleh Vivi. Masanya untuk mual-mual datang di saat ia berada dalam kerumunan anak-anak yatim piatu yang hendak menyantap sayur lodeh tidak pedas buatan Bu Rumana. Seketika isi perut Vivi bergejolak. Dengan membungkam mulutnya ia berlari ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Tok...tokk...tok... "Nduk!? Kamu kenapa Nduk? Masuk angin!?" Pertanyaan bernada khawatir yang Bu Rumana lontarkan benar-benar membuar Vivi lemas. Lebih lemas dari pada sekedar menggunakan tenaganya untuk mengeluarkan apa yang telah ia telan. Setelah membasuh dan membersihkan wajahnya, yang kini terlihat sedikit pucat. Vi

