Suara peralatan medis yang berada ruangan ICU membuat siapa saja akan merasakan trauma berada di dalam sana.. Rasa takut dan juga cemas menjadi satu, mana kala harus mendapati orang yang berarti di dalam hidup, terbaring lemah tak berdaya. Itu juga yang dirasakan Noa sejak Shaga selesai menjalani operasi. Luka di pinggang, hampir saja melukai organ vital di dalam tubuhnya. Beruntung Tuhan mendengar doa Noa dan keluarga yang lain, sehingga semuanya nyawa Shaga masih bisa diselamatkan.
Noa meminta izin untuk menemani Shaga yang belum sadar sejak semalam. Rasa lelah dan kantuk berusaha diabaikan. Tangannya terus menggenggam erat tangan Shaga yang dipasangi alat medis, termasuk infus. Berharap tangan itu segera bergerak, sebagai pertanda Shaga bangun dari tidur lelapnya.
Kepala Noa bersandar
