“Atas nama Kak Arumi …?” tanya seorang barista yang bertugas membuat pesanan. “Pesanannya udah semua, ya, Kak?” lanjut barista itu bertanya di balik meja pengambilan pesanan. “Iya, pesanannya udah lengkap semua,” jawab Arumi seraya menganggukkan kepalanya. “Oke, makasih, Kak Arumi. Silakan menikmati,” ujar si barista sebelum memberikan seulas senyum padaku dan Arumi secara bergantian. “Banyak banget pesanannya, harus bolak-balik ini,” gerutuku dengan tangan yang mengangkut dua minuman dan hendak berjalan menuju meja tempat Harrison dan Yoga berada. Namun, belum sempat aku melangkah, sosok Harrison yang tiba-tiba berdiri di sebelah membuatku terperanjat kaget. Beruntung minuman yang ada di tanganku nggak jatuh merosot dan menabrak ubin toko kopi ini. “Sini, gue bantuin,” celetuk Harris