Sudah beberapa jam berlalu sejak Arumi memberondongku dengan pertanyaan-pertanyaan. Aku merutuki diri sendiri di dalam hati karena nekad menanyakan pertanyaan absurd itu pada Arumi dan berakhir diinterogasi oleh gadis itu. “Kez, beneran bukan Harrison?” tanya Arumi dengan pandangan yang menyelidik seperti detektif yang sedang menginterogasi tersangka. “Udah, Mi. Nanya-nanya mulu lo, udah kayak emak gue aja,” cibirku nggak berniat menjawab pertanyaan Arumi. “Makanya lo jawablah biar gue nggak nanya-nanya lagi,” balas Arumi kekeuh. Gadis itu terkadang memang keras kepala. “Kepo, deh, lo. Nanti juga tau sendiri,” celetukku cuek. “Eh, lihat tuh Harrison udah di atas,” lanjutku berujar pada Arumi sembari menunjuk pada Harrison dan Yoga yang sedang melakukan paragliding. “Keren banget,” g