Sesampainya di rumah, Nino langsung keluar dari mobil setelah memarkirkan kendaraan beroda empat itu di pekarangan rumahnya. Pria itu kemudian berjalan memutari mobilnya lalu membuka pintu bagian penumpang sebelum membawa tubuh Kezia ke dalam gendongannya dan berjalan memasuki area rumah. "Aku bisa jalan sendiri, Mas. Kakiku cuma luka, bukan pincang," gerutu Kezia dengan bibir yang mencebik kesal karena perlakuan Nino yang membuatnya terkesan seperti seorang pesakitan. “Hush …! Tutup mulut kamu, Kezia. Telinga saya sakit mendengar suaramu,” tegur Nino tanpa mengindahkan ucapan gadis itu dan tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Mendengar kalimat pria itu lantas membuat Kezia bungkam tanpa membalas ucapannya lagi. Sementara itu, Nino melangkah lebar menuju ke kamar Kezia lalu