"Mau sampai kapan kalian saling memeluk kayak gini? Please, ini rumah sakit. Bukan bukitnya Teletubbies." Suara celetukan yang terdengar ketus dari samping kami membuat Kak Dika melepaskan pelukannya, belum sempat aku melongok ke asal suara yang akh tahu dengan jelas siapa yang tengah berbicara, sebuah tinju lewat begitu tipis di depan wajahku, semuanya terjadi begitu cepat dan detik berikutnya tinjuan itu berakhir di hidung mancung Kak Dika, begitu keras hantaman tinju yang dilayangkan oleh Andra bahkan aku seperti mendengar suara tulang yang bergemeltuk. "Astaghfirullah....." reflek aku nyebut, apalagi saat Kak Andika sampai kehilangan keseimbangannya dan terkejut dengan serangan yang tidak terduga ini. Ayolah, siapapun pasti akan terkena serangan jantung jika tiba-tiba di hantam seper

