"Kata Mbak Mawar, kamu sedang cemburu, Kak Andika. Cemburu tanda kalau tanpa kamu sadari kamu sudah jatuh hati kepadaku." Aku tersenyum kecil saat mengatakan pada Kak Andika apa yang menjadi bahan obrolanku dengan mbak Mawar beberapa saat lalu. Kalian tahu, meski aku mengatakan hal tersebut dengan sangat santainya, tapi jantungku serasa bertalu-talu karena rasa malu dan waswas jika Kak Andika akan menanggapinya dengan mode ketus, judes dan dingin mengingat kami bersama karena satu kesalahan. Memang benar perlakuan Kak Andika kepadaku mulai berubah, es dingin yang sebelumnya menyelimuti hatinya seakan mencair sampai akhirnya pria ini begitu hangat kepadaku. Kini, mencoba bertaruh dengan takdir yang jalannya kadang tidak bisa ditebak, aku mengutarakan apa yang membuatku penasaran atas sik

