Sakha pulang ke rumah dengan berjuta pikiran membelenggu. Hanya rumah tempat ternyamannya untuk kembali. Ia harus bicara pada Alea dan menceritakan semua. Ia berharap sang istri percaya padanya. Jika kepercayaan Alea telah hilang, semua serasa tak ada arti.
Saat Sakha pulang, Alea tengah menyuapi Ezar. Masakan sudah tersaji. Sakha memutuskan untuk berbicara malam nanti, saat Ezar sudah terlelap.
Malam ini Sakha membulatkan tekadnya. Ia akan berbicara dengan Alea dan tak peduli apapun reaksi wanita itu setelah mendengar penuturannya.
"Alea..."
Alea duduk di sebelah Sakha. Ia perhatikan lekat wajah sang suami yang tampak muram. Akhir-akhir ini ia jarang melihat Sakha tersenyum. Sang suami lebih sering melamun dan sering kali hilang fokus kala diajak bicara.
"Ada apa?" tanya Alea lembut.
