Part 20 Sakha masih bertahan dengan sikapnya, membisu di dalam mobil sembari menunggu datangnya keajaiban. Ia tak akan menyerah sampai Alea mau pulang bersamanya. Beberapa kali bola matanya mengarah pada pintu rumah sang mertua, tapi tak ada satu pun tanda bahwa Alea akan keluar menyusulnya. Laki-laki itu mendesau. Ia pejamkan matanya sejenak. Kembali ia pandangi layar ponselnya. Sama sekali tak ada balasan dari Alea. Ia belum ingin menyerah. Diketiknya deretan huruf untuk kembali dikirimkan pada istrinya. Sayang, please keluar. Kita pulang, ya. Kita bicarakan lagi semuanya. Sebentar lagi lebaran. Rasanya nggak enak banget, kalau kita terus-terusan marahan gini. Satu menit, dua menit, waktu terus berjalan. Alea masih bergeming. Ia masih taat pada keangkuhannya. Sakha tak pernah tah

