Part 34

1726 Kata

Sepanjang jalan menuju kampus, Sakha teringat bagaimana sosok Alea begitu cekatan mengurus segala keperluannya dan Ezar. Ia jarang mendengar wanita itu berkeluh kesah, malah hampir tak pernah. Dia selalu memberi senyum manis, meski Sakha tahu senyum itu bukan senyum lepas dan ada sesuatu yang tersembunyi. Sakha bukan manusia tanpa hati. Ia tahu ia sudah banyak membuat sang istri terluka. Sejak Alea datang ke kantin dan kariernya serasa dipertaruhkan, tak semudah itu untuknya kembali mempercayai Alea. Ia ciptakan jarak karena kekecewaan itu masih saja menggunung. Bahkan karena gosip itu, ia terancam dipecat. Jika bukan karena Kezia yang membelanya mati-matian, mungkin saat ini ia lantang-luntung mencari pekerjaan karena tak ada universitas yang mau menerima dosen yang sudah dicap tukang se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN