“Emang kamu yakin mau nikah sama Arhan?” tanya Vania pada anak sulungnya yang sedang menangis itu.
Mereka baru saja pulang dari pemakaman Meisya, sahabat dari Zahra. Setelah pulang dari pemakaman, Zahra dan Adrian bertengkar di bawah. Hingga kini Zahra menangis karena ribut dengan Papanya itu. Vania berusaha menenangkan anak sambungnya itu yang menangis di pahanya.
“Emang Bunda kira aku punya pilihan lain? Bunda pernah berada di posisikukan? Bagaiman waktu Kakek minta Bunda untuk menikah dengan Papa? Apa Bunda bisa menolak? Apa Bunda punya pilihan lain selain menerima menikah dengan Papa?” tanya Zahra dengan terisak.
“Kamu bisa menolak kalau nggak mau. Meisya bukan ke—“
“Meisya emang bukan keluarga aku secara tertulis, tapi aku sayang sama Meisya Bunda. Meisya itu udah aku anggap sepe
