“Iya, tapi kalian mencurigakan. Tiba-tiba banget soalnya sikap Papa berubah ke kamu,” kata Rosalia, memicing curiga pada Kamasena. “Curiga kenapa sih, Rose?” Kamasena berusaha memeluk Rosalia, namun wanita itu dengan cepat menghindar. “Nggak ada yang perlu kamu curigai. Mungkin Om Agam sudah terbuka hatinya, makanya bersedia menerimaku sebagai calon menantunya.” “Tapi tetap aneh aja menurutku. Terlalu mendadak,” ucap Rosalia masih curiga. “Sudah lah, yuk, kita siap-siap turun untuk sarapan. Aku lapar.” “Kamu memangnya mau makan pagi di sini juga?” tanya Rosalia dengan nada keberatan. “Memangnya kenapa? Aku nggak boleh makan di sini? Kamu pelit sekali, Rose.” Kamasena berpura cemberut. “Bukan begitu, tapi aku sungkan sama keluargaku, karena kamu baru saja menginap di sini. Meskipun s