“Bu Avia sakit?” tanya Talitha ketika menyajikan teh manis hangat di meja kerja Avia, wanita itu tampak meringis setiap bergerak, wajahnya sedikit pucat. Talitha tahu bosnya ini baru pulang dari Surabaya dan langsung ke kantor.
“Enggak, hanya enggak nyaman,” ucap Avia, meneguk teh hangat itu. Talitha menatapnya dengan sorot khawatir.
“Maaf, ibu ada wasir?” tanya Talitha membuat Avia hampir menyemburkan teh dari mulutnya. Bersyukur dia bisa menahannya, hingga Talitha memberikan tissue pada Avia. Avia menggeleng, Talitha benar-benar memperhatikan bosnya itu, lalu dia menuju ke arah sofa di ruang kerja tersebut, mencari bantal yang paling empuk dan meminta Avia berdiri.
Avia bangkit sambil meringis lalu Talitha meletakkan bantal itu di atas kursi kerja Avia.
“Nah sudah bisa duduk sekaran
