51. Rumah Untuk Dua Hati

1706 Kata

Pagi di perumahan elite kawasan Jakarta itu begitu teduh. Udara segar menyusup lewat pepohonan rindang yang berjajar rapi di sisi jalan, memantulkan bayangan pada trotoar yang bersih. Sebuah mobil berhenti perlahan di depan sebuah rumah berpagar hitam dengan desain minimalis elegan. Avia turun dari mobil lebih dahulu, lalu membuka pintu untuk Nathania dan Callista. “Ini rumah kalian,” ucapnya lembut, sambil menatap keduanya yang tampak terpukau mereka bergantian memandang rumah itu dan Avia yang tersenyum bangga. Rumah itu berdiri dengan warna putih bersih dan aksen abu-abu gelap, tampil menonjol, namun tetap kalem. Dinding kaca besar di bagian depan memberikan kesan luas dan terang. Pintu kayu solid berukir halus menjadi satu-satunya elemen klasik dari keseluruhan arsitektur modern itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN