26. Kilas Balik

1662 Kata

Ruang kerja Wishnu Santana di lantai tertinggi Santana Tower tak pernah benar-benar sunyi. Bunyi detik jam antik berpadu dengan suara lembut dari sistem pendingin ruangan. Rak-rak buku penuh dengan laporan tahunan, jurnal bisnis, dan buku biografi tokoh dunia. Wishnu duduk di balik meja marmer hitamnya yang luas, tangan kirinya menggenggam pena Montblanc, sementara tangan kanan menelusuri laporan audit kuartal. Meski usianya mendekati kepala enam, wajahnya masih terlihat awet muda, hanya gurat di dahi dan rambut perak di pelipis yang menjadi saksi ketegangan bertahun-tahun memimpin perusahaan raksasa itu. Ponselnya bergetar. Satu nama muncul di layar: Gilang, orang suruhan lamanya yang mengurus urusan-urusan ‘sensitif’ di luar sistem resmi. Wishnu menjawab tanpa basa-basi, suaranya rend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN